Kamis, 02 April 2009

Gosip

Seorang wanita meneruskan sedikit yang ia dengar tentang tetangganya. Hanya dalam beberapa hari seluruh kampung telah mengetahui cerita itu. Orang yang digosipkan merasa tersinggung dan sakit hati. Di kemudian hari, wanita yang memulai gossip itu menyadari bahwa gosip itu ternyata sama sekali tidak benar. Ia merasa menyesal lalu mendatangi seorang yang bijak. Ia bertanya kepadanya cara memperbaiki kesalahan yang telah diperbuatnya.

“Pergilah ke pasar,” kata si orang bijak, “lalu belilah anak ayam dan mintalah untuk disembelih sekalian. Kemudian dalam perjalananmu pulang, cabutlah bulu ayam itu dan jatuhkan satu demi satu di jalan yang kau lalui.”

Meskipun heran dengan nasihat itu, si wanita tetap melakukan apa yang diperintahkan kepadanya.

Hari berikutnya, si orang bijak berkata, ”sekarang, pergilah dan kumpulkan semua bulu yang kemarin kau jatuhkan lalu serahkan bulu-bulu padaku.”

Si wanita segera menelusuri jalan yang ia tempuh kemarin. Ia merasa kaget dan cemas melihat angin telah meniup semua bulu-bul itu. Setelah berjam-jam mencari ia kembali hanya dengan tiga helai bulu saja ditangannya.

“Kau mengerti,” kata si orang bijak, ”adalah mudah menjatuhkan bulu-bulu itu, tapi mustahil mengumpulkannya kembali. Demikian pula halnya dengan gosip, tidak butuh waktu banyak untuk menyebarkannya, tetapi sekali kau lakukan, kau tidak akan dapat benar-benar mengoreksinya.

“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. AL HUJURAAT: 10 – 12).

LEBIH BAIK DIAM KALAU HANYA PRASANGKA/AMARAH

1 komentar:

  1. Gossip ...terasa nikmat dan terbuai ,itulah yg dirasakan penggosip bila sedang lupa ,padhal malaikat sedang menguping untuk mencatatnya.Tdk dipungkiri mslh gossip itu saat ini sudah menjadi makanan sehari2 .tanpa disadari infoteinment di acara TV hampir tiap waktu menayangkan acara gossip.Istighfarlah selalu .Firman Allah dlm Alquran ,Tutupilah aib saudaramu ,senantiasa Allah akan menutup aibmu di akhirat nanti .

    BalasHapus