Selasa, 30 Juni 2009

MEMBERI UNTUK MENERIMA

Hari telah larut ketika Ali pulang ke rumah. Tapi dia tidak sendiri. Ia bersama dengan seekor kuda yang ia temukan di jalan. Sesampainya di rumah, ia memohon ayahnya agar mengijinkannya merawat dan memiliki kuda tersebut. Ayahnya memperbolehkannya merawat kuda itu semalam saja karena menurutnya si pemilik khawatir dan mencari-cari kudanya yang hilang. “Besok pagi”, ayahnya berkata, “Ayah akan katakan apa yang harus kau lakukan.” Ali terjaga semalaman di dekat kuda itu. Tak lama ia tertidur, dan matahari pun terbit. Suara ringkikan kuda membangunkannya. Ayahnya dating dan berkata, “Kau harus mengembalikan kuda itu ke pemiliknya.” Ali menyela, “Tapi ayah, aku tak tahu dimana ia tinggal. Aku tak tahu kemana aku harus mengembalikannya.” Tersenyum, setelah menatapnya sebentar, ayah Ali berkata, “Ali, berjalanlah di sisi kuda itu, biarkan dia tunjukkan jalan untukmu.”
Ketika Ali berpakaian, ia masih tak yakin dengan apa yang dikatakan ayahnya. Tetapi ia tetap mengikuti nasihat ayahnya dan berjalan di sisi hewan tersebut. Anak laki-laki itu keheranan melihat kuda itu belok ke kiri, kemudian ke kanan. Dengan mantap, Ali mengikutinya. Tak lama kemudian, Ali dengan wajah berseri-seri dan kuda itu sampai di sebuah desa. Ketika penduduk desa melihat kuda tersebut, mereka berlari ke arahnya. Mereka sangat berterima kasih karena Ali mengembalikan kuda mereka. Bahkan mereka memberi hadiah. Sesampainya di rumah, ayahnya bertanya apakah Ali telah mengembalikan kuda tersebut. Anak itu mengangguk seraya berkata, “Aku melakukan perintah ayah. Kuda itu menemukan sendiri jalan pulang.” Lalu ia melanjutkan, ”Ada lagi yang ingin aku katakana, ayah. Kemarin, ketika aku menemukan kuda itu, aku sangat senang. Aku bahkan berharap ayah mengijinkan aku memeliharanya. Tetapi, sekarang aku merasa lebih bahagia karena aku bias menolong orang-orang desa menemukan kembali kuda mereka. Ayah, engkau pasti memintaku mengembalikan kuda tersebut karena satu alasan.” Sambil tersenyum, ayahnya berkata, “Ali, selalu ada kebahagian ketika menolong dan member. Ketika kau menolong penduduk desa menemukan kuda mereka, kau merasa senang, dan itulah pelajaranku yang pertama untukmu. Pelajaran kedua adalah dengan berjalan beriringan di sisi kuda, kuda itu bisa menemukan jalannya sendiri untuk pulang tanpa pengaruh apapu darimu. Anakku, engkau harus menerima orang lain apa adanya. Jangan pernah mencoba mengubah mereka, lebih baik ubahlah dirimu sendiri.”

Selasa, 09 Juni 2009

IT’S ALWAYS BETWEEN YOU AND GOD

By Mother Theresa

People are often unreasonable, illogical, and self-centered; Forgive them anyway

If you are kind, people may accuse you of selfish, ulterior motives;
Be kind anyway

If you are successful, you will win some false friends and some true friends;
Succeed anyway

If you are honest and frank, people may chest you;
Be honest and frank any way

What you spend years building, someone could destroy overnight;
Build anyway

If you find serenity and happiness, they may be jealous;
Be happy anyway

Give the world your best anyway

You see, in the final analysis,
It’s always between you and god;
It was never between you and them anyway.

ooOoo

SELALU ANTARA ENGKAU DAN TUHAN

Oleh Bunda Theresa

Orang kerap kali tak bernalar, tak logis dan egois

Biar begitu, maafkanlah mereka

Bila engkau baik, orang mungkin akan menuduhmu menyembunyikan motif egois

Biar begitu, tetaplah berbuat baik

Bila engkau jujur dan terus terang, orang mungkin akan menipumu

Biar begitu, tetaplah jujur dan berterus terang

Bila engkau sukses, engkau akan mendapat teman-teman palsu dan teman-teman sejati

Biar begitu, tetaplah meraih sukses

Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun, mungkin akan dihancurkan seseorang dalam semalam

Biar begitu, tetaplah membangun

Bila engkau menemukan ketenangan dan kebahagian , mungkin orang akan iri hati dan dengki

Biar begitu, tetaplah membangun

Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin akan dilupakan orang keesokan harinya

Biar begitu, tetaplah lakukan kebaikan

Berikan pada dunia milikmu yang terbaik, dan mungkin itu tak akan pernah cukup

Biar begitu, tetaplah berikan pada dunia milikmu yang terbaik

Ketahuilah, pada akhirnya,

Sesunguhnya ini semua adalah antara engkau dan Tuhan,

Tidak pernah antara engkau dan mereka