Senin, 30 Maret 2009

Motivation Training

Tanggal 29 Maret 2009, saya diberi kesempatan untuk mengisi acara sebuah training motivasi di kota Sidoarjo. Training yang diadakan oleh Pengurus daerah PII Sidoarjo ini bertujuan untuk memberikan motivasi kepada para siswa yang akan melakukan Ujian Nasional (UN). Tidak sekedar motivasi tetapi juga sebuah kesadaraan yang harus di akui oleh semua siswa bahwa Un adalah sebuah ujian kecil, sehingga tidak perlu membuat "stress" pikiran.

Dalam acara tersebut, materi yang saya berikan antara lain: penyadaran diri bahwa manusia adalah mahluk yang paling sempurna, penjelasan tentang beberapa kelebihan manusia dibanding dengan mahlukNYA yang lain, The True Power Of Water, beberapa contoh manusia sukses dengan beberapa kekukangan yang dimiliknya, cara mencapai fokus yang baik dan benar, yang terakhir adalah praktek untuk memfokus diri pada apa yang diinginkan.

Semua berjalan lancar, pada sesi terakhir, peserta saya ajak untuk melakukan relaksasi dan mengetahui jati diri masing-masing. Saya mereka sharing dengan mereka sendiri. Saya ajak mereka merenung tentang apa yang telah dilakukannya selama hidup di dunia ini dan yang terakhir saya ajak mereka untuk bertemu dengan "Tuhan"-nya.

Dari sesi terakhir ini saya merasakan kesungguhan mereka untuk menjadi manusia yang baik dan benar. Tetapi hambatan untuk mencapai tujuan tersebut tidak mudah dilalui, banyak situasi yang dihadapi oleh manusia sedangkan persiapan sejak dini belum terbentuk. Sehingga banyak manusia mencari solusinya dengan cara mereka masing-masing. Pada proses inilah rentan terjadi kesalahan dalam pengambilan cara penyelesaian masalah. Banyak manusia terjerumus pada kesyirikan atau pada ketergantungan pada mahlukNya yang lain.

Untuk lebih mengetahui lebih detail, materi training bisa diunduh di sini, video manusia dengan keterbatasannya tetapi bisa mencapai sukses (Hi Ah Lie sang Pianis) bisa diunduh di sini, dan video semangat yang tinggi akan mewujudkan impian bisa diunduh di sini.

Senin, 23 Maret 2009

Rencana Tuhan Pasti Indah

Ketika aku masih kecil, waktu itu ibuku sedang menyulam sehelai kain. Aku yang sedang bermain di lantai, melihat ke atas dan bertanya, apa yang ia lakukan. Ia menerangkan bahwa ia sedang menyulam sesuatu di atas sehelai kain. Tetapi aku memberitahu kepadanya, bahwa yang kulihat dari bawah adalah benang ruwet.

Ibu dengan tersenyum memandangiku dan berkata dengan lembut: "Anakku, lanjutkanlah permainanmu, sementara ibu menyelesaikan sulaman ini, nanti setelah selesai, kamu akan kupanggil dan kududukkan di atas pangkuan ibu dan kamu dapat melihat sulaman ini dari atas."

Aku heran, mengapa ibu menggunakan benang hitam dan putih, begitu semrawut menurut pandanganku. Beberapa saat kemudian, aku mendengar suara ibu memanggil; "anakku, mari kesini, dan duduklah di pangkuan ibu."

Waktu aku lakukan itu, aku heran dan kagum melihat bunga-bunga yang indah, dengan latar belakang pemandangan matahari yang sedang terbit, sungguh indah sekali. Aku hampir tidak percaya melihatnya, karena dari bawah yang aku lihat hanyalah benang-benang yang ruwet.

Kemudian ibu berkata : "Anakku, dari bawah memang nampak ruwet dan kacau, tetapi engkau tidak menyadari bahwa di atas kain ini sudah ada gambar yang direncanakan, sebuah pola, ibu hanya mengikutinya.

Sekarang, dengan melihatnya dari atas kamu dapat melihat keindahan dari apa yang ibu lakukan.

Sering selama bertahun-tahun, aku melihat ke atas dan bertanya kepada Tuhan ;
"Tuhan, apa yang Engkau lakukan? " Ia menjawab: " Aku sedang menyulam kehidupanmu."
Dan aku membantah," Tetapi nampaknya hidup ini ruwet, benang-benangnya banyak yang hitam, mengapa tidak semuanya memakai warna yang cerah?"

Kemudian Tuhan menjawab, " Hambaku, kamu teruskan pekerjaanmu, dan Aku juga menyelesaikan pekerjaanKu di bumi ini. Satu saat nanti Aku akan memanggilmu ke sorga dan mendudukkan kamu di pangkuanKu, dan kamu akan melihat rencanaKu yang indah dari sisiKu."

YA ALLAH BERILAH SELALU PETUNJUK MU PADA HAMBA MU INI, AGAR JANJI MU ITU BISA HAMBA PENUHI....AMIN....

Rabu, 18 Maret 2009

aku atau AKU???...

Pernahkah aku membayangkannya?



Pada waktu benda-benda angkasa ini diperbandingkan



aku menjadi sadar betapa kecilnya bumi dan aku salah satu penghuninya.



Jagad raya yang sangat besar.



Dalam skala ini bumi sudah tidak kelihatan lagi



Di sini matahari hanya sebesar debu!

Antares adalah bintang ke 15 yang paling terang di angkasa.

Jaraknya lebih dari 1000 tahun cahaya dari bumi.

Lalu . . .

siapakah aku?

apakah tujuan hidup aku?

Apa yang membuat aku hidup?

Siapa yang menjadikan aku sebagai manusia?

Bagaimana aku bisa berharga seperti sekarang ini?

Masihkah aku bisa menepuk dada & berkata "inilah aku!"...??

Sedangkan aku terlalu kerdil berbanding Tuhan yang mencipta sekalian alam.

...DIA-lah sang AKU yang sebenarnya...

Senin, 16 Maret 2009

Polisi Itu Temanku

Budaya NEPOTISME di Indonesia sulit dihilangkan. Masih banyak kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan pengambilan kebijakan masih berbau nepotisme. Hal inilah yang menyebabkan moral bangsa Indonesia tambah rusak. dengan menyimak cerita dibawah ini, mungkin akan timbul cara baru bagaimana NEPOTISME sedikit demi sedikit akan lenyap dari bumi Indonesia ini. Cerita ini saya dapatkan dari milis yang dikirim oleh teman, semoga bermanfaaat:

Dari kejauhan, lampu lalu-lintas di perempatan itu masih menyala hijau. Jono segera menekan pedal gas kendaraannya. Ia tak mau terlambat. Apalagi ia tahu perempatan di situ cukup padat, sehingga lampu merah biasanya menyala cukup lama. Kebetulan jalan di depannya agak lengang. Lampu berganti kuning. Hati Jono berdebar berharap semoga ia bisa melewatinya segera. Tiga meter menjelang garis jalan, lampu merah menyala.Jono bimbang, haruskah ia berhenti atau terus saja. "Ah, aku tak punya kesempatan untuk menginjak rem mendadak," pikirnya sambil terus melaju.

Prit!

Di seberang jalan seorang polisi melambaikan tangan memintanya berhenti. Jono menepikan kendaraan agak menjauh sambil mengumpat dalam hati. Dari kaca spion ia melihat siapa polisi itu. Wajahnya tak terlalu asing.

Hey, itu khan Bobi, teman mainnya semasa SMA dulu. Hati Jono agak lega. Ia melompat keluar sambil membuka kedua lengannya.
"Hai, Bob. Senang sekali ketemu kamu lagi!"
"Hai, Jon." Tanpa senyum.
"Duh, sepertinya saya kena tilang nih? Saya memang agak buru-buru.
Istri saya sedang menunggu di rumah."
"Oh ya?" Tampaknya Bobi agak ragu. Nah, bagus kalau begitu.

"Bob, hari ini istriku ulang tahun. Ia dan anak-anak sudah menyiapkan segala sesuatunya. Tentu aku tidak boleh terlambat, dong."
"Saya mengerti. Tapi, sebenarnya kami sering memperhatikanmu melintasi lampu merah di persimpangan ini."

Oooo, sepertinya tidak sesuai dengan harapan. Jono harus ganti strategi.

"Jadi, kamu hendak menilangku? Sungguh, tadi aku tidak melewati lampu merah.. Sewaktu aku lewat lampu kuning masih menyala."

Aha, terkadang berdusta sedikit bisa memperlancar keadaan.

"Ayo dong Jon. Kami melihatnya dengan jelas. Tolong keluarkan SIM-mu."

Dengan ketus Jono menyerahkan SIM, lalu masuk ke dalam kendaraan dan menutup kaca jendelanya. Sementara Bobi menulis sesuatu di buku tilangnya. Beberapa saat kemudian Bobi mengetuk kaca jendela. Jono memandangi wajah Bobi dengan penuh kecewa.Dibukanya kaca jendela itu sedikit.

Ah, lima centi sudah cukup untuk memasukkan surat tilang. Tanpa berkata-kata Bobi kembali ke posnya. Jono mengambil surat tilang yang diselipkan Bobi di sela-sela kaca jendela. Tapi, hei apa ini. Ternyata SIMnya dikembalikan bersama sebuah nota. Kenapa ia tidak menilangku. Lalu nota ini apa? Semacam guyonan atau apa? Buru-buru Jono membuka dan membaca nota yang berisi tulisan tangan Bobi.

"Halo Jono, Tahukah kamu Jon, aku dulu mempunyai seorang anak perempuan. Sayang, ia sudah meninggal tertabrak pengemudi yang ngebut menerobos lampu merah. Pengemudi itu dihukum penjara selama 3 bulan. Begitu bebas, ia bisa bertemu dan memeluk ketiga anaknya lagi. Sedangkan anak kami satu-satunya sudah tiada. Kami masih terus berusaha dan berharap agar Tuhan berkenan mengkaruniai seorang anak agar dapat kami peluk. Ribuan kali kami mencoba memaafkan pengemudi itu. Betapa sulitnya. Begitu juga kali ini. Maafkan aku Jon. Doakan agar permohonan kami terkabulkan. Berhati-hatilah. (Salam, Bobi)".

Jono terhenyak. Ia segera keluar dari kendaraan mencari Bobi. Namun, Bobi sudah meninggalkan pos jaganya entah ke mana. Sepanjang jalan pulang ia mengemudi perlahan dengan hati tak menentu sambil berharap kesalahannya dimaafkan... ....

Tak selamanya pengertian kita harus sama dengan pengertian orang lain. Bisa jadi suka kita tak lebih dari duka rekan kita. Hidup ini sangat berharga, jalanilah dengan penuh hati-hati.

Drive Safely Guys..

Kamis, 12 Maret 2009

Pelajaran Penting Untuk Pengemudi

Tulisan yang sekarang ini sangat berguna bagi temen-temen yang sukanya nyetir sepeda motor atau mobil. Selamat membaca...

Beberapa waktu yang lalu sekembalinya berbelanja untuk kebutuhan lebaran, saya sekeluarga pulang dengan menggunakan taksi. Ada adegan yang menarik ketika saya menumpang taksi tersebut, yaitu ketika sopir taksi hendak ditilang oleh polisi. Sempat teringat oleh saya dialog antara polisi dan sopir taksi.

Polisi (P) : Selamat siang mas, bisa lihat Sim dan STNK?
Sopir (Sop) : Baik Pak?

P : Mas tau..kesalahannya apa?
Sop : Gak pak

P : Ini nomor polisinya gak seperti seharusnya (sambil nunjuk ke plat nomor taksi yg memang gak standar) sambil langsung mengeluarkan jurus sakti mengambil buku tilang?lalu menulis dengan sigap
Sop : Pak jangan ditilang deh? wong plat aslinya udah gak tau ilang kemana? kalo ada pasti saya pasang

P : Sudah?saya tilang saja?kamu tau gak banyak mobil curian sekarang? (dengan nada keras !! )
Sop : (Dengan nada keras juga ) Kok gitu! taksi saya kan Ada STNK nya pak , ini kan bukan mobil curian!

P : Kamu itu kalo di bilangin kok ngotot (dengan nada lebih tegas) kamu terima aja surat tilangnya (sambil menyodorkan surat tilang warna MERAH)
Sop : Maaf pak saya gak mau yang warna MERAH suratnya?Saya mau yg warna BIRU aja

P : Hey! (dengan nada tinggi) kamu tahu gak sudah 10 Hari ini form biru itu gak berlaku!
Sop : Sejak kapan pak form BIRU surat tilang gak berlaku?

P : Inikan dalam rangka OPERASI, kamu itu gak boleh minta form BIRU? Dulu kamu bisa minta form BIRU? tapi sekarang ini kamu Gak bisa? Kalo kamu gak kamu ngomong sama komandan saya (dengan nada keras dan ngotot)
Sop : Baik pak, kita ke komandan bapak aja sekalian (dengan nada nantangin tuh polisi)

Dalam hati saya ?berani betul sopir taksi ini ?

P : (Dengan muka bingung) Kamu ini melawan petugas!? Sop : Siapa yg melawan!? Saya kan cuman minta form BIRU? Bapak kan yang gak mau ngasih

P : Kamu jangan macam-macam yah? saya bisa kenakan pasal melawan petugas!
Sop : Saya gak melawan!? Kenapa bapak bilang form BIRU udah gak berlaku? Gini aja pak saya foto bapak aja deh? kan bapak yg bilang form BIRU gak berlaku (sambil ngambil HP)

Wah ? wah hebat betul nih sopir ?. berani, cerdas dan trendy ? (terbukti dia mengeluarkan hpnya yang ada berkamera.

P : Hey! Kamu bukan wartawankan! ? Kalo kamu foto saya, saya bisa kandangin (sambil berlalu)
Kemudian si sopir taksi itupun mengejar itu polisi dan sudah siap melepaskan shoot pertama? (tiba-tiba dihalau oleh seorang anggota polisi lagi )

P 2 : Mas, anda gak bisa foto petugas sepeti itu
Sop : Si bapak itu yg bilang form BIRU gak bisa dikasih (sambil tunjuk polisi yg menilangnya)

Lalu si polisi ke 2 itu menghampiri polisi yang menilang tadi, ada pembicaraan singkat terjadi antara polisi yang menghalau si sopir dan polisi yang menilang. Akhirnya polisi yg menghalau tadi menghampiri si sopir taksi

P 2 : Mas mana surat tilang yang merah nya? (sambil meminta)
Sop: Gak sama saya pak?. Masih sama temen bapak tuh (polisi ke 2 memanggil polisi yang menilang)

P : Sini tak kasih surat yang biru (dengan nada kesal)

Lalu polisi yang nilang tadi menulis nominal denda sebesar Rp.30.600 sambil berkata nih kamu bayar sekarang ke BRI ? lalu kamu ambil lagi SIM kamu disini, saya tunggu?...

S : (Yes!!) Ok pak ..gitu dong kalo gini dari tadi kan enak?

Kemudian si sopir taksi segera menjalnkan kembali taksinya sambil berkata pada saya, Pak .... maaf kita ke ATM sebentar ya .... mau transfer uang tilang . Saya berkata ya silakan.

Sopir taksipun langsung ke ATM sambil berkata, ? Hatiku senang banget pak, walaupun di tilang, bisa ngasih pelajaran berharga ke polisi itu.? Untung saya paham macam2 surat tilang.?

Tambahnya, Pak kalo ditilang kita berhak minta form Biru, gak perlu nunggu 2 minggu untuk sidang Jangan pernah pikir mau ngasih DUIT DAMAI?. Mending bayar mahal ke negara sekalian daripada buat oknum!?

Dari obrolan dengan sopir taksi tersebut dapat saya infokan ke Anda sebagai berikut:

SLIP MERAH, berarti kita menyangkal kalau melanggar aturan Dan mau membela diri secara hukum (ikut sidang) di pengadilan setempat. Itupun di pengadilan nanti masih banyak calo, antrian panjang, Dan oknum pengadilan yang melakukan pungutan liar berupa pembengkakan nilai tilai tilang. Kalau kita tidak mengikuti sidang, dokumen tilang dititipkan di kejaksaan setempat, disinipun banyak calo dan oknum kejaksaan yang melakukan pungutan liar berupa pembengkakan nilai tilang.

SLIP BIRU, berarti kita mengakui kesalahan kita dan bersedia membayar denda.

Kita tinggal transfer dana via ATM ke nomer rekening tertentu (kalo gak salah norek Bank BUMN)..

Sesudah itu kita tinggal bawa bukti transfer untuk di tukar dengan SIM/STNK kita di kapolsek terdekat dimana kita ditilang. You know what!? Denda yang tercantum dalam KUHP Pengguna Jalan Raya tidak melebihi 50ribu! dan dananya RESMI MASUK KE KAS NEGARA.

Rabu, 11 Maret 2009

Al Qur'an Sumber INSPIRASI yang DAHSYAT

tulis ini diterima kitar bulan Nopember 2008. Sungguh mengesankan waktu membaca tulisan ini. Silahkan membaca tulisan ini an jangan lupa kasih komen ya...

KETIKA MULUT, TAK LAGI BERKATA

Penyair Taufiq Ismail menulis sebuah artikel tentang Krismansyah Rahadi atau yang dikenal dengan Chrisye (1949-2007) di majalah sastra HORISON. Krismansyah Rahadi (1949-2007):

KETIKA MULUT, TAK LAGI BERKATA TAUFIQ ISMAIL

Di tahun 1997 saya bertemu Chrisye sehabis sebuah acara, dan dia berkata, "Bang, saya punya sebuah lagu. Saya sudah coba menuliskan kata-katanya, tapi saya tidak puas. Bisakah Abang tolong tuliskan liriknya?" Karena saya suka lagu-lagu Chrisye, saya katakan bisa. Saya tanyakan kapan mesti selesai. Dia bilang sebulan. Menilik kegiatan saya yang lain, deadline sebulan itu bolehlah. Kaset lagu itu dikirimkannya,
berikut keterangan berapa baris lirik diperlukan, dan untuk setiap larik berapa jumlah ketukannya, yang akan diisi dengan suku kata. Chrisye menginginkan puisi relijius. Kemudian saya dengarkan lagu itu. Indah sekali. Saya suka betul.

Sesudah seminggu, tidak ada ide. Dua minggu begitu juga. Minggu ketiga inspirasi masih tertutup. Saya mulai gelisah. Di ujung minggu keempat tetap buntu. Saya heran. Padahal lagu itu cantik jelita. Tapi kalau ide memang macet, apa mau dikatakan. Tampaknya saya akan telepon Chrisye keesokan harinya dan saya mau bilang, " Chris, maaf ya, macet. Sori." Saya akan kembalikan pita rekaman itu. Saya punya kebiasaan rutin baca Surah Yasin. Malam itu, ketika sampai ayat 65 yang berbunyi, A'udzubillahi minasy syaithonirrojim. "Alyauma nakhtimu 'alaa afwahihim, wa tukallimuna aidhihim, wa tasyhadu arjuluhum bimaa kaanu yaksibuun" saya berhenti. Maknanya, "Pada hari ini Kami akan tutup mulut mereka, dan tangan mereka akan berkata kepada Kami, dan kaki mereka akan bersaksi tentang apa yang telah mereka lakukan." Saya tergugah. Makna ayat tentang Hari Pengadilan Akhir ini luar biasa!

Saya hidupkan lagi pita rekaman dan saya bergegas memindahkan makna itu ke larik-larik lagi tersebut. Pada mulanya saya ragu apakah makna yang sangat berbobot itu akan bisa masuk pas ke dalamnya. Bismillah. Keragu-raguan teratasi dan alhamdulillah penulisan lirik itu selesai. Lagu itu saya beri judul Ketika Tangan dan Kaki Berkata. > Keesokannya dengan lega saya berkata di telepon," Chris, Alhamdulillah selesai". Chrisye sangat gembira. Saya belum beritahu padanya asal-usul
inspirasi lirik tersebut. Berikutnya hal tidak biasa terjadilah. Ketika berlatih di kamar menyanyikannya baru dua baris Chrisye menangis, menyanyi lagi, menangis lagi, berkali-kali.

Di dalam memoarnya yang dituliskan Alberthiene Endah, Chrisye Sebuah Memoar Musikal, 2007 (halaman 308-309), bertutur Chrisye:

Lirik yang dibuat Taufiq Ismail adalah satu-satunya lirik dahsyat sepanjang karier, yang menggetarkan sekujur tubuh saya. Ada kekuatan misterius yang tersimpan dalam lirik itu. Liriknya benar-benar benar mencekam dan menggetarkan. Dibungkus melodi yang begitu menyayat, lagu itu bertambah susah saya nyanyikan! Di kamar, saya berkali-kali menyanyikan lagu itu. Baru dua baris, air mata saya membanjir. Saya coba lagi. Menangis lagi.Yanti sampai syok! Dia kaget melihat respons saya yang tidak biasa terhadap sebuah lagu. Taufiq memberi judul pada lagu itu sederhana sekali, Ketika Tangan dan Kaki Berkata.

Lirik itu begitu merasuk dan membuat saya dihadapkan pada kenyataan, betapa tak berdayanya manusia ketika hari akhir tiba. Sepanjang malam saya gelisah. Saya akhirnya menelepon Taufiq dan menceritakan kesulitan saya. "Saya mendapatkan ilham lirik itu dari Surat Yasin ayat 65..." kata Taufiq. Ia menyarankan saya untuk tenang saat menyanyikannya. Karena sebagaimana bunyi ayatnya, orang memang sering kali tergetar membaca isinya. Walau sudah ditenangkan Yanti dan Taufiq, tetap saja saya menemukan kesulitan saat mencoba merekam di studio. Gagal, dan gagal lagi. Berkali-kali saya menangis dan duduk dengan lemas. Gila! Seumur-umur, sepanjang sejarah karir saya, belum pernah saya merasakan hal seperti ini. Dilumpuhkan oleh lagu sendiri!

Butuh kekuatan untuk bisa menyanyikan lagu itu. Erwin Gutawa yang sudah senewen menunggu lagu terakhir yang belum direkam itu, langsung mengingatkan saya, bahwa keberangkatan ke Australia sudah tak bisa ditunda lagi. Hari terakhir menjelang ke Australia, saya lalu mengajak Yanti ke studio, menemani saya rekaman. Yanti sholat khusus untuk mendoakan saya. Dengan susah payah, akhirnya saya bisa menyanyikan lagu itu hingga selesai. Dan tidak ada take ulang! Tidak mungkin. Karena saya sudah menangis dan tak sanggup menyanyikannya lagi.

Jadi jika sekarang Anda mendengarkan lagu itu, itulah suara saya dengan getaran yang paling autentik, dan tak terulang! Jangankan menyanyikannya lagi, bila saya mendengarkan lagu itu saja, rasanya ingin berlari! Lagu itu menjadi salah satu lagu paling penting dalam deretan lagu yang pernah saya nyanyikan. Kekuatan spiritual di dalamnya benar-benar "benar" meluluhkan perasaan. Itulah pengalaman batin saya yang paling dalam selama menyanyi.

Penuturan Chrisye dalam memoarnya itu mengejutkan saya. Penghayatannya terhadap Pengadilan Hari Akhir sedemikian sensitif dan luarbiasanya, dengan saksi tetesan air matanya. Bukan main. Saya tidak menyangka sedemikian mendalam penghayatannya terhadap makna Pengadilan Hari Akhir di hari kiamat kelak. Mengenai menangis menangis ketika menyanyi, hal yang serupa terjadi dengan Iin Parlina dengan lagu Rindu Rasul. Di dalam konser atau pertunjukan, Iin biasanya cuma kuat menyanyikannya dua baris, dan pada baris ketiga Iin akan menunduk dan membelakangi penonton menahan sedu sedannya. Demikian sensitif dia pada shalawat Rasul dalam lagu tersebut.

Setelah rekaman Ketika Tangan dan Kaki Berkata selesai, dalam peluncuran album yang saya hadiri, Chrisye meneruskan titipan honorarium dari produser untuk lagu tersebut. Saya enggan menerimanya. Chrisye terkejut. "Kenapa Bang, kurang?" Saya jelaskan bahwa saya tidak orisinil menuliskan lirik lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata itu. Saya cuma jadi tempat lewat, jadi saluran saja. Jadi saya tak berhak menerimanya. Bukankah itu dari Surah Yasin ayat 65, firman Tuhan? Saya akan bersalah menerima sesuatu yang bukan hak saya.

Kami jadi berdebat. Chrisye mengatakan bahwa dia menghargai pendirian saya, tetapi itu merepotkan administrasi. Akhirnya Chrisye menemukan jalan keluar. "Begini saja Bang, Abang tetap terima fee ini, agar administrasi rapi. Kalau Abang merasa bersalah, atau berdosa, nah, mohonlah ampun kepada Allah. Tuhan Maha Pengampun 'kan?"

Saya pikir jalan yang ditawarkan Chrisye betul juga. Kalau saya berkeras menolak, akan kelihatan kaku, dan bisa ditafsirkan berlebihan. Akhirnya solusi Chrisye saya terima. Chrisye senang, saya pun senang.

Pada subuh hari Jum'at, 30 Maret 2007, pukul 04.08, penyanyi legendaris Chrisye wafat dalam usia 58 tahun, setelah tiga tahun lebih keluar masuk rumah sakit, termasuk berobat di Singapura. Diagnosis yang mengejutkan adalah kanker paru-paru stadium empat. Dia meninggalkan isteri, Yanti, dan empat anak, Risty, Nissa, Pasha dan Masha, 9 album proyek, 4 album sountrack, 20 album solo dan 2 filem. Semoga penyanyi yang lembut hati dan pengunjung masjid setia ini, tangan dan kakinya kelak akan bersaksi tentang amal salehnya serta menuntunnya memasuki Gerbang Hari Akhir yang semoga terbuka lebar baginya. Amin. #

*Ketika Tangan dan Kaki Berkata*
Lirik : Taufiq Ismail
Lagu : Chrisye

Akan datang hari mulut dikunci
Kata tak ada lagi
Akan tiba masa tak ada suara
Dari mulut kita

Berkata tangan kita
Tentang apa yang dilakukannya
Berkata kaki kita
Kemana saja dia melangkahnya
Tidak tahu kita bila harinya
Tanggung jawab tiba

Rabbana
Tangan kami
Kaki kami
Mulut kami
Mata hati kami
Luruskanlah
Kukuhkanlah
Di jalan cahaya.... sempurna

Mohon karunia
Kepada kami
HambaMu yang hina

Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik. -Qs. 16 an-Nahl :125 Berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka.

Thks

ingin mengunduh lagu ini di sini

Selasa, 10 Maret 2009

LUCU atau ANEH????

tulisan ini aquh dapatkan dari milis yang aquh ikuti, semoga bermanfat bagi kita semua....


Suatu hari ada satu kerajaan yang cukup makmur,
ada sepasang Raja muda yg bersahaja dan permaisuri yang sangat cantik dan sholikah
Hari demi hari kemakmuran kerajaan ini diberi hadiah oleh ALLAH satu anak laki2
yang kelak anak ini akan menjadi penerus kerajaan ini.


Singkat certita anak ini atau sang Pangeran bertumbuh besar dan menjadi andalan sang raja kelak meneruskan tongkat estafet kerajaan tersebut...

Raja berkeinginan kelak sang pangeran menjadi raja yg pandai, bijak dan bisa mengurus kerajaan dan rakyat, maka Sang pangeran kecil itu disekolahkan keluar negri untuk menuntut ilmu sebagai bekal kelak......

Suatu hari ketika sang pangeran sdh pergi bertahun-tahun sang raja mendapat ujian dari ALLAH SWT, yaitu hidung sang raja kena penyakit , yang ujung2nya hidung sang Raja harus diamutasi... ..,

Sang Raja menjadi gelisah, sang Raja menjadi gundah...,
Apa kata rakyat kelak apabila Sang Raja tidak mempunyai hidung...

Tapi inilah jalan yg harus ditempuh untuk menyelamatkan nyawa si RAJA
Akhirnya Raja mengambil keputusan untuk diamutasi hidungnya... .

Beberapa hari setelah Raja diamutasi, Raja tidak keluar dari kamarnya
Ketemu sang permaisuripun malu dan tidak berani....

Semakin hari, semakin tersiksa Raja tersebut...
Akhirnya Raja membranikan diri untuk bertemu sang permaisuri.. .

Apa yang terjadi...?

Sang permaisuri tertawa melihat wajah sang Raja...
Raja kemudian marah besar melihat sang permaisuri menetertawakan dirinya...

Kemudian Raja marah dan mengeluarkan fatwa bahwa sang permaisuri harus diamutasi,
sebagai seorang permaisuri yg harus tunduk perintah dan fatwa raja maka besuknya sang permaisuri diamutasi hidungnya... .

Akhirnya sang Raja yg gagah dan Permaisuri yg cantik harus mengikhlaskan hidungnya untuk diamutasi... ...,

Raja dan permaisuri lagi memikirkan bagaimana kelak menghadapi orang2 disekitar kerajaan, bagaimana kelak seandainya tampil di kerajaan, apa kata para menteri dan perangkat kerajaan yg lain ???

Benar apa yg diduga raja dan permaisuri.. ......... .
Semua menertawakan Raja dan Permaisuri.. ..

Raja pun MARAH !!!!!!
RAJA memerintahkan semua menteri , pengawal, penasehat dan semua perangkat kerjaaan untuk diamutasi hidungnya...

Semua orang dikerajaanpun mengamutasi hidungnya melaksanakan perintah raja.....
Mulai pengawal, penasehat dan semua orang di kerajaan dan pemerintahan akhirnya tidak punya hidung, dan Raja dan permaisuri puas... karena sdh tdk ada yg menertawakan lagi....

Tapi tidak sampai disitu......
Ketika Raja dan Permaisuri beserta pengawal , menteri berkeliling ke negerinya untuk melihat rakyat lebih dekat, maka seluruh rakyat MENERTAWAKAN Raja, permaisuri dan seluruh perangkat kerajaaan... .

RAJA MURKA !!!!! dan MARAH lagiii.....
Keesokan harinya RAJA mengeluarkan perintah agar semua yang ada di negri dan kerajaan untuk mengamutasi hidungnya... .

Akhrinya semua penduduk negri dan seluruh kerajaan tidak mempunyai HIDUNG....!! !!!
Raja beranggapan sudah tidak ada yang menertawakan, menghina dan merendahkan lagi......

TAPI........ ........,
RAJA LUPA !!!!
Bahwa dia punya sang pangeran yg masih sekolah menuntut ilmu di luar negri...


Setelah bertahun-tahun lamanya sang pangeran menuntut ilmu diluar negri....
Akhirnya tiba waktunya sang pangeran harus pulang ke negrinya....

Apa yang terjadi ????


Ketika SANG PANGERAN menginjak kakinya di negri tersebut yang disambut oleh seluruh rakyat, raja, dan semua perangkat kerajaan.... ?

Semua melihat aneh...
Semua melihat ada satu kejanggalan. ...
Semua MENERTAWAKAN sang pangeran mulai Raja sampai Rakyatnya..
Karena Sang pangeran yg gagah itu punya HIDUNG......

Inilah sekelumit cerita yg bisa diambil hikmahnya...
dulu orang merasa aneh melihat orang tidak mempunyai hidung..
dan karena nafsu raja....
akhirnya orang menjadi aneh melihat orang yang mempunyai hidung....

Inilah ISLAM.....
Dia datang ASING....
Dan saat ini orang melaksanakan ISLAM secara benar dan kaffah...., maka semua orang menghujat dan menjadi bahan tertawaan... ..

Mari kita ambil hikmah dari cerita ini, mohon maaf lahir bathin
Semoga ALLAH yg menggenggam hati dan ruh kita membimbing kita sampai akhir kehidupan kita, jazakumullah khoiron katsir. Wass